Pada sambutannya, Jero mengatakan semasa kecilnya dulu kekurangan air. Bahkan, dalam seminggu ia hanya mandi satu kali meski harus berangkat sekolah.
"Waktu saya masih SD, kampung saya sangat susah air. Saya mandinya seminggu sekali. Jadi kadang-kadang hanya pakai tangan dua jari. Saking sulitnya air," ungkap Jero, Sabtu (12/1/2013).
Untuk itu, karena masih terkait dengan Kementeriannya, Jero ingin menciptakan sumur air di mana-mana agar masyarakat terhindar dari krisis air. Air akan diambil melalui proses pemboran yang cukup dalam.
"Saya sudah perintahkan kepada Badan Geologi untuk sebanyak-banyaknya sumur yang dibuat di tanah air. Dan akan saya resmikan langsung, tidak diwakilkan," tegasnya.
Di hadapan warga yang sebagiannya adalah siswa SD, Jero juga mengingatkan agar jangan berkecil hati. Banyak sekali orang hebat di negara ini yang dilahirkan dari desa kecil, salah satunya dia dan Presiden SBY.
"Waktu Pak Menteri kecil seperi kalian ini, tapi nggak punya HP. Kampung Pak Menteri, jangankan mobil, sepeda pun tak ada. Jadi anak-anak yang hidup di kampung, jangan berkecil hati. Kalian bisa jadi menteri atau presiden nanti," terangnya.
Ia menuturkan, di mana ada kesulitan selalu ada sesuatu yang membuat itu menjadi hebat. Seperti tanah kering, mungkin terlihat tidak subur, tapi jika rumput atau pohon yang tumbuh di sana, terbukti akarnya sangat kuat.
"Lihat bapak Presiden, kalau di Pacitan, kampung presiden muncul orang yang hatinya kuat, itu presiden. Pak menteri juga sama, kampung melarat. Untuk itu sekolah serius, tidak boleh berkelahi, hafalkan Pancasila, saling membantu," pungkasnya.
(dnl/dnl)
Anda sedang membaca artikel tentang
Cerita Masa Kecil, Jero Wacik: Saat SD Saya Mandi Cuma Seminggu Sekali
Dengan url
http://bacterialviruses.blogspot.com/2013/01/cerita-masa-kecil-jero-wacik-saat-sd.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Cerita Masa Kecil, Jero Wacik: Saat SD Saya Mandi Cuma Seminggu Sekali
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Cerita Masa Kecil, Jero Wacik: Saat SD Saya Mandi Cuma Seminggu Sekali
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar