Dalam diskusi di hari ulang tahunnya ke-70, Arifin mengungkapkan Indonesia memiliki anugerah alam untuk menjawab krisis energi tersebut, yakni melalui pengembangan energi terbarukan (EBT).
"Indonesia adalah jawara produsen crude palm oil (CPO) atau minyak sawit yang mencapai 30 juta ton per tahun. Jumlah produksi CPO ini bisa ditingkatkan dengan pengembangan lahan-lahan kritis di tanah air sebagai kebun energi berbasis kelapa sawit," kata dia.
Diskusi ini dilakukan di Gedung The Energy, SCBD, Jakarta, Sabtu (14/3/2105). Hadir dalam diskusi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan
Arifin mengungkapkan, berdasarkan studi Bappenas, saat ini ada sekitar 82 juta hektar lahan kritis yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai lahan untuk menanam kelapa sawit sebagai kebun energi.
Sementara menurut perhitungannya, Indonesia hanya perlu 10 juta hektar saja, agar kebun energi tersebut bisa terealisasi. Sehingga, peluang bagi pengembangan EBT berbasis kelapa sawat sangat terbuka lebar.
Namun demikian, tentu hal tersebut tidak akan mungkin bisa dilakukan, tanpa ada dukungan kebijakan dari pemerintah. Untuk itu, menurutnya, keberpihakan pemerintah adalah kunci utamanya.
"Kita perlu setidaknya 10 juta hektar di antaranya untuk pengembangan green diesel berbasis kelapa sawit. Pengembangan lahan kritis sebagai kebun energi ini mesti diikuti oleh dukungan kebijakan, atau affirmative policy dari pemerintah. Baik dari sisi regulasi terkait konversi lahan kritis tersebut," papar dia.
(dna/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
Anda sedang membaca artikel tentang
Sebut RI Dilanda Bencana Energi, Ini Solusi Arifin Panigoro
Dengan url
http://bacterialviruses.blogspot.com/2015/03/sebut-ri-dilanda-bencana-energi-ini.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Sebut RI Dilanda Bencana Energi, Ini Solusi Arifin Panigoro
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Sebut RI Dilanda Bencana Energi, Ini Solusi Arifin Panigoro
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar