"Itu harga Rp 30-an miliar. Baru produksi 5 unit," kata Direktur Utama INKA Agus Purnomo di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/10/2014).
Saat ini, INKA baru memproduksi 5 unit LOKO DH. Loko ini telah dipesan oleh Kementerian Perhubungan.
"Kita produksi, dipakai pemerintah. Itu sudah sertifikasi," jelasnya.
Sedangkan INKA sudah sejak lama memproduksi gerbong kereta penumpang dan barang bahkan telah diekspor ke beberapa negara di Asia Tenggara hingga Bangladesh.
Sementara itu PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini masih memakai lokomotif impor. Tahun ini saja, KAI mendatangkan sebanyak 100 unit lokomotif tipe 206 buatan General Electric (GE) untuk melayani pulau Jawa.
Alasan pemilihan lokomotif impor karena beberapa pertimbangan. Pembelian lokomotif dari 1 pabrikan memudahkan KAI dalam proses penyediaan suku cadang dan perawatan lokomotif. Selain itu, GE sebagai pemasok memenangkan proses tender.
"Selama ini kita pakai loko buatan GE," Ketua Humas KAI Daop I, Agus Kommarudin.
Agus menerangkan lokomotif impor buatan GE telah mengadopsi teknologi ramah lingkungan dan hemat energi. Lokomotif buatan GE juga dikenal handal.
"Loko 206 Termasuk andal. Jarang rewel. Dia pakai teknologi EVI (Electronic Fuel Injection)," jelasnya.
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
Anda sedang membaca artikel tentang
Lokomotif Made in Madiun Ini Dijual Rp 30 Miliar/Unit
Dengan url
https://bacterialviruses.blogspot.com/2014/10/lokomotif-made-in-madiun-ini-dijual-rp.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Lokomotif Made in Madiun Ini Dijual Rp 30 Miliar/Unit
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Lokomotif Made in Madiun Ini Dijual Rp 30 Miliar/Unit
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar