Jakarta - Sambut Hari Kemerdekaan, Grosiran Umbul-umbul dan Bendera RI Laris Manis
Penjualan atribut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia seperti bendera merah putih dan umbul-umbul ternyata meningkat cukup tajam tahun ini. Para pedagang pun meraup laba yang cukup signifikan.
Putra, salah seorang pedagangan grosiran di Pasar Senen mengaku kewalahan melayani pembeli. Ia merasa kaget ada perbandingan yang cukup besar dibandingkan tahun 2012.
"Tahun ini ramai banget. Mulai dari bendera, umbul-umbul dan rampel umumnya itu aja. Jadi dibanding tahun lalu, tahun ini lebih banyak untung. Sampai nggak ada stok," kata Putra kepada detikfinance di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (17/8/2013).
Ia mengatakan, ada kenaikan sebesar 20% untuk harga aneka produk yang ia jual. Penjualan banyak terjadi usai lebaran Idul Fitri hingga malam sebelum perayaan 17 Agustus.
"Tahun lalu 500 buah, nambah 20% sekarang. Sampai 700 buah deh. Lumayan banyak memang sekarang. Kita juga bingung, sebelum puasa mendekati lebaran itu sepi. Tapi mulai Minggu dan Senin (usai lebaran) itu baru kewalahan. Nah, repotnya penjahit kita juga nggak punya banyak stok," jelasnya.
Kategori pembeli, menurutnya masih didominasi oleh instansi pemerintahan dan masyarakat daerah yang tengah berkunjung ke Jakarta. Selain itu juga ada pembeli-pembeli kecil seperti dari RT, RW dan Kelurahan.
"Instansi yang banyak pesan dan terus ada RT RW juga banyak. Tumben pada pesan banyak. Beda sama tahun lalu. Terus ada orang-orang daerah sengaja belanja ke sini. Biasanya modelnya bawa langsung dengan jumlah banyak semuatnya naik ke pesawat," ujarnya.
Dari sisi harga, Putra menyatakan tidak ada kenaikan. Untuk harga jual umbul-umbul dengan panjang 3 meter dikenakan Rp 15-25 ribu. Kemudian untuk bendera merah putih berkisar antara Rp 150-190 ribu.
"Harga tidak ada kenaikan. Masih sama dengan tahun lalu," pungkasnya.
Pedagang Eceran Malah Sepi
Menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 68, biasanya banyak bermunculan pedagang eceran yang menjual atribut-atribut seperti bendera merah putih dan umbul-umbul. Akan tetapi tahun ini, jalanan ibukota cukup sepi dari pedagang tersebut.
Hal itu diakui oleh Putra yang merupakan pedagangan grosiran di Pasar Senen Jakarta. Menurutnya ini akibat penjualan atribut yang loyo pada tahun 2012 silam.
"Yang dijalan itu sepertinya karena melihat tahun lalu. Penjualannya kan sedikit tahun lalu. Jadi nggak punya semangat untuk jualan," ungkapnya.
Ia mengatakan, perayaan Hari Kemerdekaan tahun lalu bertepatan dengan bulan puasa. Sehingga aktifitas, baik instansi maupun masyarakat lainnya lebih sedikit.
Berbeda dengan tahun ini yang waktunya usai lebaran Idul Fitri. Beberapa perayaan seperti perlombaan di setiap RT, RW maupun kelurahan kembali diadakan. Ia berharap tahun depan, penjualan juga semakin meningkat.
"Tahun lalu bertepatan dengan puasa. Jadi nggak banyak aktifitas dan pesanan juga kurang. Makanya tidak heran sedikit penjualan. Tapi memang sepengetahuan saya di jalan-jalan itu sudah jarang," ujarnya.
"Kalau mereka jualan sebenarnya kita juga nggak akan kewalahan melayani pembeli. Kita terbantu. Jadi yang membeli dengan jumlah sedikit bisa di pinggir jalan. Stok yang kita siapkan juga aman. Penjahit nantinya juga tidak panik," sambung Putra.
Faktor lainnya, menurut Putra juga terkait masa mudik lebaran. Di mana pedagang yang kebanyakan pendatang tersebut belum kembali lagi dari kampung halamannya.
"Atau mungkin karena habis lebaran jadi pada belum balik dari mudik. Itu bisa juga jadi faktor penyebab," sebutnya.
(ang/ang)