Bandung -Pemerintah sudah meluncurkan mobil murah dan ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). PT Astra Internasional Tbk (
ASII) pun tak mau ketinggalan. Di September 2013 lalu, perseroan telah meluncurkan mobil murah dengan merek Agya dan Ayla.
Lalu, adakah dampak positif dengan diluncurkannya mobil murah?
Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, lahirnya mobil murah justru memberikan banyak manfaat kepada masyarakat Indonesia.
"Jangan lupa employement yang kita create itu banyak sekali. Saya beri contoh, Honda sepeda motor, Daihatsu, Toyota, masing-masing punya 1.000 supplier, jadi kalau kita bisa membuat kendaraan LCGC di Indonesia, berapa manusia yang terlibat," ujar Prijono saat acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2013 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2013).
Menurutnya, komponen mobil murah sebagian besar berasal dari dalam negeri. Hal ini bisa menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil murah.
"Yang membanggakan mobil murah 84-85% lokal kontennya, berapa manusia yang terlibat, dan nantinya mobil ini akan diekspor mulai Januari, ke depan kendaraan ini akan diekspor dan bangga karena kendaraan Indonesia dipakai di mancanegara," terangnya.
Untuk itu, Prijono menjelaskan, lahirnya mobil murah tidak melulu dilihat dari segi negatifnya.
"Jadi saya lihat harus dari segi positif, jangan dilihat dari katakanlah mobil ini nanti bikin macet, saya kira kita harus melihatnya positif akhirnya we create employment," jelasnya.
Soal penghapusan pajak barang mewah atas mobil murah atau PPnBM sebesar 10%, hal itu hanya sebagian kecil dari upaya pemerintah mendukung terciptanya mobil murah.
"PPnBM 10% yang diributin, itu kalau hitung-hitungan kami itu kalau kendaraan Rp 80 juta itu sekitar Rp 5-6 juta, jadi menurut saya ini membuat ekonomi bergerak ke depan, ekonomi akan maju dan create more employement," tegas Prijono.
(drk/ang)Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!