Jakarta -Corporate Secretary PT Cipaganti Citra Graha Tbk (
CPGT) Toto Moeljono menceritakan pengalaman tidak menyenangkan yang dialami manajemen dan karyawan perusahaan akibat kasus Koperasi Cipaganti Karya Guna Persada (KCKGP) yang menjerat tiga petingginya.
Banyak mitra koperasi yang mendatangi kantor perusahaan sejak perkara ini muncul ke permukaan karena imbal hasilnya tidak dibagikan lagi, walaupun sudah dijelaskan bahwa KCKGP dan CPGT sebagai badan usaha yang berbeda.
"Yang kami rasakan itu, kantor CPGT kami itu kan sama-sama dengan koperasi. Setiap hari dikunjungi oleh mitra, mereka menanyakan penyelesaian kasusnya," ucap Toto saat berbincang dengan wartawan di Coffee Institue, Jakarta, Sabtu (12/7/2014).
Toto menjelaskan, kehadiran mitra ke kantor-kantor CPGT sejak ada sidang pengadilan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
"Betapa tidak nyamannya kantor kami yang melayani jasa travel didatangi mitra koperasi yang menuntut, padahal di situ banyak customer (pelanggan travel)," kata dia.
Pengalaman lain yang juga dialami adalah pernah juga pool armada shuttle untuk pemberangkatan Shuttle Cipaganti diblokir oleh para mitra koperasi. "Pernah juga ada datang di pool kami, ya bisa dikatakan memblokir akses kendaraan. Tapi dengan adanya penyelesaian dan komunikasi yang baik, masalaha keamanan operasional bisa dijalankan lagi," tuturnya.
Dikatakannya, saat ini CPGT sedang mempersiapkan upaya terbaik untuk mendapatkan jalan keluar dan pada saat bersamaan berupaya memberikan penjelasan kepada publik atas adanya kerancuan antara CPGT dan KCKGP. "Hal tersebut terjadi karena sama-sama berada dalam satu Brand Image yaitu Cipaganti," tukas dia.
Dengan penjelasan ini, diharapakan kondisi perusahaan dapat kembali berjalan normal. "Sehingga operasional kami dapat normal kembali, investor kami percaya kembali dan saham kami bisa kembali ke harga wajar," pungkasnya.
(ang/ang)Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!