Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

Written By Sepatu on Minggu, 29 Maret 2015 | 00.59



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


00.59 | 0 komentar | Read More

Operasi Woyla, Cikal Bakal Dibentuknya Satgas Gultor Sat-81 Kopassus




Minggu, 29/03/2015 00:10 WIB





Elza Astari Retaduari - detikNews


Halaman 1 dari 2






Jakarta - Keberhasilan Kopassus 34 tahun lalu dalam pembebasan sandera teroris yang membajak Pesawat Garuda di Thailand menjadi tonggak sejarah penanggulangan aksi teror di Indonesia. Pembebasan sandera pada tahun 1981 yang dikenal sebagai Operasi Woyla tersebut menjadi cikal bakal dibentuknya Satgas Penanggulangan Teror (Gultor) Satuan-81 Kopassus.

Tepat 34 tahun lalu, Sabtu 28 Maret 1981, Pesawat Garuda DC-9 Woyla dibajak oleh organisasi teroris jihad pertama di Indonesia. Pada 31 Maret 1981, pasukan Komado Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) yang merupakan nama Kopassus saat itu, berhasil melumpuhkan para teroris dan menyelamatkan seluruh sandera pesawat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand.

Operasi tersebut di bawah komando mantan Pangab Benny Moerdani yang kala itu menjabat sebagai Kepala Badan Intelejen Strategis (BAIS) ABRI.

"Itu cikal bakal dibentuknya Sat 81. Dengan itu Pak Benny mendorong terbentuknya Gultor Kopassus. Dengan semangat untuk menjaga keutuhan NKRI, terutama dari aksi-aksi teroris," ungkap Komandan Sat-81 Kopassus Kolonel Inf Thevi Zebua saat berbincang dengan detikcom di Mako Kopassus, Cijantung, Jaktim, Sabtu (28/3/2015).

Sat-81 merupakan satuan elit dari Kopassus yang bertugas dalam penanggulangan teror. Satuan ini sering menggelar latihan bersama dengan satuan Gultor dari TNI AU, Detasemen Bravo (Den Bravo) yang merupakan satuan elit Komando Pasukan Khas (Kopaskhas) dan Gultor TNI AL, Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) yang merupakan satuan elit gabungan personel Komando Pasukan Katak dan Taifib Marinir.

Di buku Iwan Santosa dan E.A Natanegara yang berjudul 'Kopassus untuk Indonesia', dijelaskan bahwa keberadaan satuan di TNI dalam penanggulangan teror tidak terlepas dari sejarah keberhasilan Kopassus pada Operasi Woyla. Tak lebih dari 5 menit, seluruh teroris dapat dilumpuhkan dan sandera diselamatkan.

"Terinspirasi dari peristiwa tersebut dan melihat perkembangan situasi serta mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era 1970/80-an, Kepala BAIS ABRI menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha," demikian penjelasan Iwan dan Natanegara dalam bukunya.Next



(ear/jor)



















Sponsored Link






Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com


00.27 | 0 komentar | Read More

BlackBerry (Akhirnya) Untung

Jakarta - Awan kelam perlahan mulai pergi dari BlackBerry. Setelah pangsa pasarnya terjun bebas dan mencatat rugi tinggi, perusahaan asal Kanada itu akhirnya berhasil membukukan laba selama kuartal empat yang berakhir pada 28 Februari lalu.

Laporan yang dikeluarkan BlackBerry menunjukkan laba bersih (net profit) sebesar USD 28 juta. Kondisi ini jelas mengembirakan, sebab di periode yang sama tahun lalu, BlackBerry menderita kerugian mencapai USD 148 juta.

Hanya saja meski mencatat keuntungan, pendapatan BlackBerry turun 33% dengan meraup USD 660 juta, dimana 42% di antaranya disumbangkan oleh penjualan 1,3 juta unit handset. Padahal pada periode yang sama di tahun lalu, mereka berhasil mengantongi USD 976 juta dan menjual 3,4 juta unit perangkat genggam andalannya.

Meski demikian, kabar gembira yang dikeluarkan BlackBerry memberikan sentimen yang baik di lantai bursa. Saham mereka terdongkrak naik. Dimana saat sesi pembukaan saham BlackBerry dijual seharga USD 1,72 menjadi USD 9,46 saat penutupan.

Meski penjualan smartphone mereka menurun, namun tidak membuat BlackBerry terpuruk. Sang CEO, John Chen cukup agresif mengurangi ketergantungan pada penjualan hardware sebagai pemasok keuntungan perusahaan. Ia kini mengalihkan fokus perusahaan lebih pada software keamanan perangkat mobile yang ditujukan untuk kalangan enterprise.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Chen saat menanggapi laporan keuangan. Ia mengatakan, BlackBerry tahun ini akan terus fokus pada pertumbuhan perusahaan lewat sejumlah strategi dan investasi pada produk portfolio mereka.

"Kami telah memiliki cara yang jitu untuk meraup keuntungan. Sejauh ini roadmap produk telah berjalan dengan baik. Dan pada paruh kedua kami akan berfokus pada stabilitas pendapatan dengan profitabilitas yang berkelanjutan," ujarnya seperti dikutip detikINET dari Forbes, Sabtu (28/3/2015)

(ash/ash)

00.08 | 0 komentar | Read More

Pertamina: Harga BBM RI Salah Satu yang Termurah di Asia

Jakarta -Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bensin premium Rp 7.300/liter dan minyak solar Rp 6.900/liter. Namun, menurut PT Pertamina (Persero), harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut, masih salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, harga BBM yang baru dinaikan pemerintah dan berlaku sejak Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 waktu setempat, belum mencapai harga keekonomian.

"Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai keekonomian. Keekonomian akan tercapai apabila Harga Indeks Pasar (HIP) turun," kata Wianda dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).

Namun menurutnya, harga BBM tersebut masih yang termurah dibandingkan negara di ASEAN lainnya. Wianda memberikan data harga BBM di beberapa negara Asia.

  • Kamboja, harga gasoline (premium) Rp 17.254/liter, sedangkan gasoil (solar) Rp 15.937/liter

  • Laos, harga gasoline Rp 16.727/liter, sedangkan gasoil Rp 14.752/liter

  • China, harga gasoline Rp 14.225/liter, sedangkan gasoil Rp 12.644/liter

  • Thailand, harga gasoline Rp 14.093/liter, sedangkan gasoil Rp 10.800/liter

  • India, harga gasoline Rp 13.698/liter, sedangkan gasoil Rp 11.327/liter

  • Filipina, harga gasoline Rp 12.644/liter, sedangkan gasoil Rp 8.825/liter

  • Vietnam, harga gasoline Rp 11.195/liter, sedangkan gasoil Rp 9.747/liter

  • Malaysia, harga gasoline Rp 6.849/liter, sedangkan gasoil Rp 6.981/liter

  • Indonesia, harga gasoline Rp 6.800/liter, sedangkan gasoil Rp 6.400/liter (sebelum naik harganya mulai hari ini)


Pemerintah telah menetapkan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa Madura Bali sebesar Rp 7.300 per liter (semula Rp6.800 per liter). Adapun harga baru solar sebesar Rp6.900 per liter (semula Rp6.400 per liter).

"Artinya harga dengan sekarang BBM yang baru naik Rp 500/liter tersebut, harga BBM di Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah," tutup Wianda.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger