Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Walker Yakin Tottenham Masuk Empat Besar

Written By Sepatu on Minggu, 11 Januari 2015 | 01.00



LONDON, KOMPAS.com - Bek Tottenham Hotspur, Kyle Walker, percaya diri bila timnya akan menempati urutan empat besar musim ini di Premier League. Menurut Walker, kualitas Tottenham musim ini menjadi jaminan mampu bersaing dalam perebutan tiket ke Liga Champions, musim depan.

Spurs baru saja menelan kekalahan menyakitkan 0-3 dari West Ham United, di Stadion White Hart Lane, Minggu (6/10/2013). Kekalahan tersebut membuat Tottenham terlempar dari empat besar dan kini menduduki urutan keempat dengan selisih hanya tiga poin dari pemimpin klasemen, Arsenal.

"Sebenarnya, masih terlalu dini berbicara mengenai posisi akhir klasemen. Tetapi, jika kami mampu mempertahankan kekuatan kami, aku rasa tak ada alasan mengapa kami tidak bisa mencapai empat besar," kata Walker dilansit Daily Mirror.

"Kami membuat banyak perubahan di skuad selama musim panas. Tetapi, semua pemain yang datang mampu menyatu dengan baik bersama para pemain lain. Semua pemain saling membantu satu sama lain," lanjutnya.

"Kami telah mendatangkan kualitas seluruh skuad dan semakin kami terbiasa bermain sebagai sebuah tim, maka semakin baik hasil yang akan kami dapatkan," tutup Walker.




Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:








Penulis: Okky Herman Dilaga
Editor: Okky Herman Dilaga


01.00 | 0 komentar | Read More

Yahoo Indonesia


Nobel Prize Winners Show Playful Side in Crayon Drawings


A new photography exhibit suggests that, while Nobel laureates may be geniuses in their field, most aren't very good at coloring. The exhibit, called "Sketches of Science: Photo Sessions with Nobel Laureates," opened at the University of California, Davis, campus this week. Photographer Volker Steger decided to put the laureates' coloring skills to the test in order to capture something "spontaneous," he said in a statement. "The sketches turned out to be as varied as the Nobel laureates who drew them.


00.55 | 0 komentar | Read More

Begini Skenario Pencarian Kotak Hitam Jika Sinyal Ping Tak Lagi Terdengar




Sabtu, 10/01/2015 23:50 WIB





Elza Astari Retaduari - detikNews


Halaman 1 dari 2







Jakarta - Ekor pesawat AirAsia QZ8501 telah berhasil diangkat ke permukaan. Namun black box atau kotak hitam yang seharusnya berada di dalamnya belum ditemukan.

Baterai black box memiliki usia yang sangat terbatas, yaitu 30 hari. Jika daya habis, black box tidak dapat memancarkan sinyal ping sehingga semakin sulit mendeteksi keberadaannya. Sinyal ping black box tersebut berasal dari Flight Data Recorder (FDR) dan Cockopit Voice Recorder (CVR).

Untuk itu, tim SAR telah menyiapkan 2 cara pencarian benda yang merupakan kunci untuk mengetahui penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

"Kalau suara pinger sudah tidak terdengar, bisa pakai Autonomous Underwater Vehicle (AUV)," kata Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Sabtu (10/1/2015).

AUV berupa robot yang berbentuk seperti rudal. Alat ini dilengkapi dengan kamera sehingga dapat memantau kondisi di dalam air. Namun menurut Tatang, jika mencari black box dengan AUV harus menurunkan kapal selam kecil ke dalam laut. Dari kapal tersebut, tim dapat memotret kondisi di dalam air.

"Kalau tidak mau pakai penyelam, ada ROV (remote operating vehicle-red)," kata Tatang.

ROV dapat dikendalikan dari kapal dengan kabel. ROV memiliki lampu sorot dan kamera. Alat ini juga dilengkapi semprotan dan manipulator atau tangan.Next



(kff/bar)


Ikuti perkembangan detik demi detik upaya pencarian AirAsia QZ8501 disini.








00.27 | 0 komentar | Read More

HTC: Kami Tak Hanya Buat Smartphone

Jakarta - Action camera HTC Re adalah awal bagi perusahaan asal Taiwan itu berekspansi ke perangkat lain selain smartphone. Di CES 2015, mereka membeberkan bisnisnya di masa depan.

HTC mengungkapkan bahwa menjual smartphone bukanlah satu-satunya yang menjadi tulang punggung bagi bisnis mereka.

Smartphone hanyalah bagian kecil, setelahnya mereka akan memulai untuk menyasar perangkat lain seperti alat fitnes dan kesehatan, salah satunya adalah smartwatch. Namun yang mengejutkan adalah, tujuan mereka untuk mengkoneksikan diri ke segmen hiburan dan home device.

"Kita tidak bisa di 'ikut-ikutan' di dalam bisnis," kata Direktur Marketing HTC Jeffrey Gattis,seperti dikutip detikINET dari Cnet, Sabtu (10/1/2015).

Demi mewujudkan itu semua, HTC baru saja merekrut setidaknya 100 karyawan baru untuk memuluskan langkahnya dalam membuat produk yang sesuai dengan bisnis mereka.

"Kami sedang berusaha untuk meningkatkan HTC dari perusahaan smartphone besar menjadi sebuah perusahaan perangkat hebat," tandas Gattis.

(tyo/tyo)

00.08 | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Maraknya Penambangan Ilegal di Indonesia

Bandung -Hasil pertemuan dengan para bos perusahaan tambang pelat merah diketahui maraknya kegiatan penambangan ilegal di dalam negeri. Kegiatan ini sulit diberantas lantaran pelakunya adalah masyarakat setempat di sekitar lokasi penambangan.

Direktur PT Timah Tbk (TINS) Sukirno mengatakan‎, lantaran penambangan liar dilakukan oleh masyarakat setempat, maka rentan menimbulkan masalah sosisal bila ditangani dengan cara yang salah.

"‎Illegal mining jumlahnya banyak dan masif. Kalau diatasi secara fisik pasti akan menimbulkan permasalahan sosial, apalagi banyak masyarakat yang di situ," kata dia dalam diskusi yang digelar di Museum Geologi, Bandung, Sabtu (10/1/2015).

Untuk itu, kata dia, penanganan penambangan ilegal pun perlu upaya khusus. Langkah yang disarankannya adalah menindak para penadah atau yang biasa disebut para pengembang liar sebagai collector.

Para collector ini, kata dia, dianggap sebagai pihak yang berperan penting dalam melanggengkan kegiatan penambangan ilegal.

"Illegal mining pasti akan ada collector. Seperti timah misalnya kan enggak bisa dimakan, kalau emas enggak bisa juga kalau nambang sekarang langsung dijual. Si collector ini lah yang mengumpulkan barang-barang tambang ilegal tadi," kata dia.

Langkah penindakan, lanjut dia, cukup menjalankan secara tegas regulasi yang ada. Karena, menurut dia, sebenarnya perangkat aturan yang dimiliki Indonesia sudah memadai. Hanya saja pelaksanaannya dianggap tidak tegas.

"Pertama regulasi diperketat, supaya smelter tidak bisa menerima barang tambang yang tak jelas asal-usulnya. Sebenarnya ada permendag 44 ada satu persyaratan di samping kualitas, asal usul bijih timah harus jelas. Itu sudah baik tapi tinggal sistem yang harus diperbaiki," tegas dia.


(dna/ang)
00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger