Jakarta - Ponsel Android One Mito Impact diklaim laku 2 ribu unit pada masa pre order tahap pertama yang dijual dengan harga Rp 699 ribu. Sementara pada tahap dua, harganya Rp 999 ribu, sudah ludes terjual sebanyak 3 ribu unit.
Dan akhir bulan Februari ini, harga spesial yang ditawarkan oleh Mito sudah berakhir. Kini ponsel Android murah itu sudah dijual dengan harga normal, yaitu Rp 1,199 juta.
Jacksen Lie, Chief Marketing Officer MITO mengatakan rangkaian pre order di www.blibli.com dengan harga khusus ditutup tanggal 28 Februari. “Selanjutnya kami akan menerapkan harga normal Rp. 1.199.000.- per 2 Maret 2015. Smartphone tersebut sudah tersedia di pasar dan pusat penjualan smartphone,” ucap Jacksen, dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (28/2/2015).
Sementara untuk 2 ribu unit yang ludes pada masa pre order pada tahap pertama, mulai dikirimkan ke tangan konsumen mulai 23 Februari 2015 lalu. Dan kini diklaim sudah sampai semua ke tangan konsumen.
“Mito Impact Android One ini memang sangat luar biasa disambut antusias para pecinta gadget tanah air. Apalagi harga untuk pre order tahap pertama, produk kami yang paling bersaing dibanding kompetitor, hanya Rp. 699.000,- Tidak heran jika 2000 unit ludes dalam tempo satu hari dan mengharuskan kami untuk tambah quota 3000 unit lagi. Jadi total pre order ada 5000 unit. Tahap pertama 2000, tahap kedua 3000 unit,” ungkap Jacksen.
Ponsel dengan bentang layar 4,5 inch IPS, dimensi 132x67x8.9 mm, RAM 1 GB, storage 8 GB yang diberi nama Mito Impact Android One ini telah dilengkapi OS Android 5.1 Lollipop yang diklaim memiliki kecepatan empat kali lipat dibanding Android KitKat.
Fitur lain yang menyertainya adalah Google Chrome, Google Maps, Google Photos, Google Translate, Maps, FM Radio, Email, Play Store, YouTube, dan kamera yang dilengkapi dengan fitur tambahan seperti Blur, Fish eye, Panorama.
Untuk koneksi internet, smartphone ini sayangnya belum bisa 4G LTE karena masih menggunakan jaringan 3G & HSDPA. Smartphone ini juga didukung dengan fitur penghemat daya baterai sehingga pengguna bisa lebih leluasa menjalankan aplikasi di Android One.
(asj/asj)