Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Ramos: Penalti? Aku Tak Tahu

Written By Sepatu on Minggu, 03 Maret 2013 | 00.59


MADRID, KOMPAS.com - Bek Real Madrid, Sergio Ramos, enggan mengomentari kejadian jatuhnya bek Barcelona, Adriano Correia, di kotak penalti Los Blancos beberapa saat jelang laga El Clasico usai. Bagi Ramos, yang terpenting adalah Madrid layak memenangi laga yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, Sabtu (2/3/2013), itu.

"Penalti untuk pelanggaran Adriano? Aku tak tahu jika ada kontak (fisik) atau tidak. Aku harus melihat tayangan itu," kata Ramos usai pertandingan.

"Kami layak memenangi pertandingan," tegas bek internasional asal Spanyol itu.

Madrid berhasil mengalahkan Barcelona 2-1 di kompetisi Liga BBVA. Gol-gol bagi Madrid dicetak Karim Benzema dan Sergio Ramos masing-masing pada menit ke-6 dan ke-82. Sementara gol Barcelona dilesakan Lionel Messi pada menit ke-18.

Meski menang, Madrid tetap berada di urutan ketiga di bawah Barcelona dan Atletico Madrid. Madrid kini mengumpulkan 55 poin, tertinggal 13 poin dari Barcelona, dan satu poin di belakang Atletico.


00.59 | 0 komentar | Read More

Begini Gaya D'Massive Nyany Jazz  


TEMPO.CO, Jakarta --Grup band D'Massive mencoba pertungungannya di dunia Jazz. Grup band yang biasa bernyanyi lagu-lagu bergenre pop ini di Java Jazz Festival 2013 bernyanyi Jazz.


Biasanya, Ryan dan kawan-kawan lebih sering menggunakan kemeja dan jeans atau kaos ketika menyanyikan lagu-lagunya yang bergenre pop. Namun kali ini dalam hal penampilan, para personil ini menggunakan jas formal hitam lengkap dengan dasi kupu-kupunya.


Untuk menambah nuansa jazz pada lagu-lagunya, mereka pun menambah beberapa personil. Tambahan personil ini membawakan beberapa alat musik yang memang biasanya digunakan pada kelompok musik yang menyanyikan jazz, yaitu dua orang untuk terompet dan seorang untuk bermain saxophone.


Kemudian dengan gaya jazz, sang vokalis, Ryan, pun memberikan jeda nada-nada nyanyian improvisasinya yang memang biasa dilakukan para pemain jazz. Di tengah-tengah lagu, ada pula penampilan solo, walau hanya sebentar, oleh masing-masing alat musik di kelompok itu.


Onnie, salah satu penonton, mengaku sangat menikmati perubahan gaya menyanyi kelompok itu. Apalagi ketika ia mendengar lirik-lirik lagu D'Massive yang menurutnya sangat menyentuh. "Dasarnya, saya itu suka banget sama D'Massive. Jadi bagus kok dia nyanyi jazz. Liriknya itu lo, dalem," kata Onnie di Java Jazz pada Sabtu 2 Maret 2013.


Berbeda denga Onnie, Aghia Khumaesi, kurang setuju dengan gaya jazz D'massive ini. Menurutnya D'Massive lebih baik menyanyi pop daripada jazz. "Tapi D'Massivve tergolong berani ya mengubah jadi jazz. Dia kan terkenal dengan lagu-lagu mellow popnya," kata wanita berkerudung ini pada kesempatan yang sama.


MITRA TARIGAN


00.55 | 0 komentar | Read More

Puluhan Karyawan Perusahaan Tambang di Aceh Keracunan Nasi Bungkus




Minggu, 03/03/2013 00:13 WIB





Feri Fernandes - detikNews




Aceh - Delapan Belas karyawan perusahaan tambang terkemuka di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, mengalami keracunan setelah menyantap nasi bungkus jatah makan malam. Akibatnya empat diantaranya harus dirawat di RS Arun Lhokseumawe.

Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, peristiwa itu terjadi setelah pada kamis (28/2/2013) malam sekitar pukul 20.00 Wib. Sekitar 18 orang karyawan yang sedang piket bekerja mendapat nasi bungkus lauk pauk ikan jatah malam yang disediakan oleh perusahan catering di kota tersebut. Hanya berselang 10 menit seusai menyantap nasi bungkus itu, tiba tiba mereka mengeluhkan rasa kesakitan seperti pusing, muntah muntah dan menceret.

Karena kondisi jarak perusahaan eksplorasi gas asal Australia tersebut jauh dari pusat Kota Lhokseumawe, pada Jumat (1/3/2013) paginya korban baru bisa dilarikan ke RS Arun Lhokseumawe. Salah seorang korban Harianton, mengakui kalau dirinya setelah menyantap nasi bungkus itu mengalami keluhan sejumlah penyakit.

“Setelah saya santap nasi bungkus itu, saya langsung sakit perut, muntah dan menceret” kata Harianton, salah seorang pekerja tambang yang saat ini sedang dirawat di RS Arun saat dikonfirmasi oleh detikcom, Sabtu (2/3/2013).

Selain Harianton, ada tiga orang karyawan lainya yang saat ini masih dirawat di RS Arun. Sementara lima belas lainnya hanya berobat jalan.

“Bukan hanya kami saja, pekerjadari perusahaan lain juga yang hanya berjauh sekitar 15 km dari Triangle juga ikut keracunan nasi bungkus tersebut yang berasal dari perusahaan catering perusahaan, ”sebutya.

Selain empat orang pekerja Triangle yang masih dirawat di RS Arun, sembilan orang pekerja tambang lainnyajuga dikabarkan dirawat di RS Sakinah Lhokseumawe.

(rvk/rvk)









Sponsored Link




00.27 | 0 komentar | Read More

2013, Bukan Cuma 'Perang' Big Data



Jakarta - Awal 2012 lalu banyak perusahaan yang mulai dikhawatirkan jumlah data yang kian membesar, tapi di tahun ini tantangnya lebih dari itu.

Cepat atau lambat, 'serangan' big data memang akan datang. Tapi para penyedia storage diimbau jangan hanya fokus ke masalah tersebut. Karena di 2013 ini tantanganya tak melulu soal menampung data dari para pengguna komputer yang kian membesar.

Menurut prediksi NetApp, di 2013 ini akan banyak penyedia jasa komputasi awan untuk kalangan konsumen mulai beralih melayani enterprise. Ini berarti teknologi cloud sudah dipercaya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan besar.

"Contohnya Amazon, sekarang mereka sudah melayani enterprise. Jadi cloud tidak lagi hanya dipakai untuk menaruh file, tapi juga untuk backup sistem," kata Country Manager NetApp Indonesia, Steven Law.

Kemudian tantangan selanjutnya datang dari para pengguna gadget yang semakin hari kian bertambah banyak. Di tahun ini NettApp memprediksi bahwa gadget akan digunakan untuk memonitoring sistem, jadi soal kompatibilitas di berbagai platform mutlak dibutuhkan.

Industri telekomunikasi, perbankan dan penyedia sosial media kini dihadapkan ancaman yang sama. Mereka tidak hanya dituntut untuk menyediakan storage yang besar, tapi juga yang mampu melayani request penggunanya dengan cepat.

Untuk mengantisipasi hal ini para industri tersebut disarankan untuk menggunakan data center berbasis flash memory. Karena media penyimpanan jenis ini mampu memberikan Input/Output Operations Per Second (IOPS) yanglebih cepat dibanding hardisk atau bahkan SSD.

Selain ketiga 'ancaman' di atas, para penyedia storage juga dihadapkan dengan masalah pengelolaan data yang kian besar dan kompleks. Oleh karena itu, NettApp menyarankan untuk membangun sebuah data center yang bisa dioperasikan secara unified.

( eno / tyo )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

00.08 | 0 komentar | Read More

Halau Serbuan Impor, Kembangkan Waralaba dari Hulu ke Hilir

Jakarta - Barang impor masuk ke Indonesia sudah tanpa basa basi. Tidak sedikit ditemukan mulai dari bawang putih, hingga batik asing merajalela di dalam negeri.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar mengatakan hal tersebut bisa diatasi jika pemerintah mampu memperkuat usaha Franchise atau waralaba. Waralaba, menurutnya berawal dari bisnis opportunity (BO) atau UKM.

"Bisa,pemerintah itu harusnya adakan pembinaan dan pendampingan jadi bikin UKM lebih unggul. Coba liat buah-buahan saja kita masih impor kenapa tidak petani kita saja yang dibantu," ungkapnya saat pameran Info Franchise dan Business Concept Expo (IFBC) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (2/3/2013)

Ia mencontohkan dengan kondisi usaha Black Canyon Coffee yang diprakarsai oleh pemerintah Thailand. Ini menggambarkan usaha pemerintah Thailand mulai dari hulu sampai ke hilir.

"Kayak di Muangthai, Thailand itu hebat pemerintahnya. Itu Black Canyon Coffee, itu kan asalnya dari sana kan," tuturnya.

Pada daerah tersebut, petaninya hanya menanam ganja. Pemerintah yang khawatir melakukan pendekatan dengan mengalihkan lahan yang mereka garap ke komoditas kopi.

"Di situ waktu itu yang nanam ganja, itu para petani, nah pemerintah sana itu nyamperin, adakan pendekatan untuk para petaninya. Kalian jangan nanam ganja dong, gimana kalau tanam kopi," jelasnya.

Itupun, menurut Anang tidak hanya sebagai ajakan semata. Pemerintah juga menyiapkan mulai dari persiapan lahan, pembibitan, perawatan hingga panen.

"Pembibitannya. Cara merawatnya. Panennya. Itu dari pemerintah," tegasnya.

Anang menambahkan, pemerintah Thailand kemudian menyediakan sentral market untuk penjualan. Setelah berkembang, UKM tersebut berubah menjadi franchise yang tetap dipelopori pemerintah.

"Ada sentral market, jadi pemebeli bisa datang beli kopi. Nah setelah itu dia bikin konsep franchise, itu muncul. Itu yang mesti dilakukan. Jangan cuma aturan saja," pungkasnya.

(ang/ang)

00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger