Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Hakim Garis Tewas Setelah Dihajar Pemain Belasan Tahun

Written By Sepatu on Minggu, 09 Desember 2012 | 00.59


DEN HAAG, KOMPAS.com - Seorang hakim garis asal Belanda, Richard Nieuwenhuizen (41), meninggal dunia di rumah sakit di Nieuwegein, pada Senin (3/12/2012) pukul 17:30 waktu setempat. Demikian diumumkan oleh klub Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

"Dengan kesedihan mendalam, kami mengumumkan kematian hakim garis Buitenboys, Richard Nieuwenhuizen. Ditunggui keluarganya, ia meninggal dunia pada pukul 17.30 di rumah sakit Nieuwegein. Buitenboys berharap semoga keluarganya diberikan kekuatan," demikian pernyataan Buitenboys, Selasa (4/12/2012).

Peristiwa berawal dari pertandingan level amatir antara Buitenboys dan Nieuw Sloten, Minggu (2/12/2012). Nieuwenhuizen, ayah seorang pemain Buitenboys, menjadi hakim garis pada pertandingan itu.

Setelah pertandingan, Nieuwenhuizen dipukuli dan ditendangi 4-5 pemain Nieuw Sloten. Menurut situs KNVB, Setelah itu, ia masih bisa bangun dan berjalan ke markas klub, tetapi kemudian di bawa ke rumah sakit dan meninggal pada hari berikutnya. Buitenboys tidak menjelaskan penyebab kematian Nieuwenhuizen.

Tiga pemain berusia antara 15-16 tahun ditangkap pada Senin (3/12/2012) pagi karena diduga terlibat dalam pemukulan Nieuwenhuizen.


"Anda tak bisa percaya ini terjadi. Anak-anak berusia 15 dan 16 tahun itu bermain sepak bola. Anda datang untuk menyaksikan dan melihat sesuatu seperti ini," ujar Ketua Buitenboys, Marcel Oost.

Sementara itu, melalui situs resminya, Nieuw Sloten mengucapkan ikut berbelasungkawa dan akan membantu penyelidikan polisi.

"Kami menyampaikan simpati, pertama-tama kepada keluarga almarhum. Kami tak bisa mengatakan apa-apa lagi. Kami juga ingin menyampaikan simpati kepada Buitenboys dan anggota-anggotanya," ujar Nieuw Sloten.

"Kami tentu akan sungguh-sungguh membantu penyelidikan polisi. Kami yakin, mereka yang bertanggung jawab atas aksi tersebut harus dihukum."

"Orang-orang yang sepengetahuan kami bertanggung jawab atas pemukulan itu dikeluarkan dan tak akan pernah menjadi anggota asosiasi kami," demikian pernyataan Nieuw Sloten, Senin (3/12/2012).


Sesaat sebelum kematian Nieuwenhuizen seorang jurubicara polisi, Leonie Bosselaar, mengatakan bahwa pemain yang diduga melakukan pemukulan masih dimintai keterangan. Ia juga mengatakan polisi tak menutup kemungkinan menangkap tersangka baru.


00.59 | 0 komentar | Read More

Konser Shah Rukh Khan Ternoda oleh Ulah Pencopet


TEMPO.CO, Bogor -Konser bintang besar Bollywood, Shah Rukh Khan dinodai ulah pencopet. Sudah dua korban yang ditemui di dekat pintu masuk kategori A dan kategori B di Sentul International Convention Center, Sabtu, 8 November 2012.


"Teman saya kehilangan empat tiket selama mengantri, "kata Rajendra, Warga Negara India yang menonton konser. Total harga tiketnya Rp 8 juta. Rajendra mengadukan kasus ini pada polisi yang berjaga di pintu masuk.


Kini temannya tertahan masuk, karena kondisi itu. Padahal dari tiket yang sudah dicetak dari pembelian ada nama-nama temannya beserta nomor kursi.


Nasib sial  dialami Hajipiah, pemegang tiket Rp 2 juta itu harus merelakan dua piranti selulernya raib. "Satu iPad dan satu blackberry," ujar perempuan yang datang bersama anak dan suaminya. Dua piranti itu masih di tangannya sebelum Ia berdesakan di pintu masuk.


Suasana desak-desakan antrian menjadi pemandangan umum di pintu masuk arena sentul. Untuk kapasitas 6500 orang, panitia hanya menyediakan dua pintu dengan empat koridor. Semuanya menjelma jadi lautan manusia jelang pukul 19.30 WIB, tepat sebelum pintu dibuka. 


DIANING SARI


Berita Terpopuler


EDISI KHUSUS Bollywood Yahud


Alasan Kajol Tak Ikut Konser Shah Rukh Khan


Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Tanpa Kajol


3 Artis Cantik Bollywood Ini Temani Shah Rukh Khan


Lelah, Shah Rukh Khan Ketiduran Sebelum Konpres  


Ke Indonesia, Shah Rukh Khan Sewa Pesawat Pribadi  


Tiket Shah Rukh Khan Paling Mahal Rp 12 Juta


Asal Muasal Nama Bollywood  



00.55 | 0 komentar | Read More

Asyik Ngamar, 5 Pria & Belasan PSK Diamankan di Lokalisasi Pangkalpinang



Minggu, 09/12/2012 00:04 WIB








Pangkalpinang, - Polres Pangkalpinang, Bangka Belitung mengamankan belasan pekerja seks komersial (PSK) dan pria hidung belang di lokalisasi Teluk Bayur, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung. Sebagian di antaranya kedapatan tengah asyik di kamar.

Tak ada yang melarikan diri, karena sejumlah polisi langsung menutup akses lokalisasi saat digerebek, Sabtu (8/12/2012) malam.

"Ini untuk meminalisir kerawanan tindak pidana, terutama terkait prostitusi," jelas Kabag Ops Polres Pangkalpinang, Kompol Wahyudi di lokasi.

"Lima pasang yang sedang ngamar kita amankan," imbuhnya.

Setelah didata, 5 pasangan mesum dibawa ke Mapolres untuk dibina. Tiga perempuan yang diduga sebagai 'mami' juga ikut diamankan.

Dari hasil pendataan, lokalisasi tersebut berpenghuni lebih dari 100 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa. Usinya berkisar 20 tahun hingga 25 tahun.

Lokalisasi Teluk Bayur berjarak sekitar 5 Km dari pusat kota Pangkalpinang. Meski sudah sering dirazia, penghuni tidak berkurang. Bahkan ada kecenderungan, penghuninya bertambah.

(try/fdn)







Tutup

 Share to Facebook:


You are redirected to Facebook







loadingSending your message




Message has successfully sent













Sponsored Link




00.27 | 0 komentar | Read More

'Kamera Ponsel Itu Kamera Main-main'



Jakarta - Teknologi kamera di ponsel belakangan memang semakin canggih. Namun bagi fotografer Gabriel Ulung Wicaksono, kamera ponsel lebih dianggap sebagai kamera main-main.

Gabriel merupakan fotografer profesional yang memiliki spesialisasi untuk menjepret arsitektur, serta interior dan esterior hotel, resort, dan spa. Fotografer yang berbasis di Bali ini bahkan menjadi fotografer andalan bagi hotel Sherator, Intercontinental, Crowne, dan Ritz Carlton.

Dengan rekam jejak yang cukup mentereng, penilaian Gabriel tentang kamera ponsel yang dianggap sebagai kamera 'mainan' tentu bukan tanpa alasan.

"Jika ada ungkapan 'the man behind the gun', saya termasuk orang yang tidak terlalu percaya," kata Gabriel.

Sebab menurut pengalamannya, untuk menghasilkan gambar berkualitas baik di dunia fotografi dibutuhkan pula perangkat yang bagus. Di samping tentunya skill dari fotografer itu sendiri.

Sekarang jika berbicara kamera ponsel yang megapixel terlihat tinggi -- 5 megapixel bahkan 8 megapixel -- tetapi kualitasnya tetap dianggapi tidak terlalu bagus. Itu karena sensornya kecil, dan jika dipakai dalam kondisi minim cahaya akan label megapixel yang besar itu juga tak banyak membantu.

"Bahkan Jika dibandingkan kamera poket dengan megapixel lebih kecil dan kamera ponsel dengan megapixel lebih besar, kualitasnya masih lebih bagus kamera poket. Makanya saya bilang kamera ponsel itu kamera main-main," tegas Gabriel.

Ia menambahkan, dua kunci singkat untuk menghasilkan gambar yang baik dapat ditimang-timang dari speed (kecepatan) dan diafragma. Nah, dua pengaturan tersebut tidak bisa ditemui di kamera ponsel.

"Memang sekarang ini banyak aplikasi instant untuk mengedit foto, tapi ya itu untuk senang-senang saja agar membuat gambar lebih menarik," tandasnya.

( ash / tyo )

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

00.08 | 0 komentar | Read More

Indonesia Sekarang Bukan Indonesia yang Dulu

Den Haag - Indonesia sekarang bukan Indonesia yang dulu. Dalam enam bulan terakhir jumlah investor dari berbagai negara yang ingin masuk ke Indonesia terus meningkat.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Perdagangan RI Dr. Bayu Krisnamurthi sebagai pembicara kunci dalam Indonesia's Infrastructure Forum di Crowne Plaza Hotel, Den Haag (4/12/2012).

Forum hasil kerjasama KBRI Den Haag dengan Netherlands’ Association for the Technological Industry (FME-CWM), Delft University of Technology, dan Indonesia Nederland Society ini dimaksudkan untuk memberi paparan mengenai Indonesia kini, tentang master plan MP3EI dan kebutuhan investasi dan peluangnya bagi investor Belanda.

Hadir sejumlah besar CEO, komisaris dan direktur perusahaan besar Belanda di bidang infrastruktur yakni pelabuhan laut, pelabuhan udara, kereta api, general trading, dan financing.

"Ekonomi Indonesia saat ini sangat stabil untuk jangka panjang dan peringkatnya sedang memasuki status investment grade. Indonesia sedang menjadi lansekap baru di kawasan dan bukan lagi Indonesia satu dua dasawarsa lalu," ujar Wamendag.

Untuk memberi dorongan ekstra bagi para investor Belanda, Wamendag mengingatkan bahwa dalam waktu dua tahun lagi akan terbentuk ASEAN Economic Community (AEC) dengan 700 juta pasar dimana separuhnya adalah Indonesia.

"AEC sudah di hadapan kita. Dan eloknya kawasan ini adalah pertama telah belajar dari kesalahan Anda, Uni Eropa. Kami tidak akan memberlakukan mata uang tunggal," imbuh Wamendag, disambut tawa audiens.

Kedua, lanjut Wamendag, kawasan ini mempunyai Singapura, Jakarta, dan Bangkok. Kota-kota ini telah mampu bersaing dengan kota-kota besar lainnya di dunia, tetapi pada saat bersamaan juga mempunyai teman, sejawat dan saudara di Myanmar, Laos dan Kamboja.

"Jika anda percaya pada last business cycle bahwa sesuatu yang telah lebih dulu bersaing seperti di Singapura, mungkin masih bisa terus berlangsung di tempat lain di kawasan sama. Jadi produk anda masih bisa terus berkelanjutan,” papar Wamendag.

Ditekankan, bahwa keragaman di negara-negara kawasan ASEAN bukan suatu kelemahan. “Saya tidak melihat keragaman kawasan ini sebagai kelemahan, melainkan itu kekuatan yang ditawarkan," tegas Wamendag.

Ketiga, aktivitas pertumbuhan dan investasi Indonesia di luar negeri. Pebisnis Indonesia kini merupakan investor terbesar di Liberia. Mereka juga menginvestasikan dana miliaran USD di Kongo dan Nigeria, serta akan membuka pusat distribusi di Afrika Selatan. Banyak produk Indonesia telah menjelajah ke seluruh dunia.

"Keempat, kami mencatat sekurangnya 53 kota-kota baru di Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi lebih dari 7%. Sebagian besar kota-kota ini adalah kota urutan kedua. Bukan Surabaya, tapi Malang, Jember. Bukan Semarang, tapi Purwokerto, Solo. Bukan lagi Medan, tapi Tebing Tinggi, Asahan. Kota-kota itu tumbuh sangat cepat," urai Wamendag, yang menyampaikan pemaparan tanpa paper.

Kelima, pertumbuhan impor Indonesia untuk end-product (produk konsumsi, red), menurun dari sekitar 20% tiga atau lima tahun lalu menjadi kurang dari 1%. Sebaliknya pertumbuhan impor Indonesia untuk intermediate product meningkat sangat signifikan, dari 20% menjadi 60%.

"Ini artinya, Indonesia meningkatkan investasi lebih banyak di pabrik-pabrik yang sebagian bahan bakunya memang masih harus diimpor. Dan ini adalah peluang untuk mengembangkan industri menengah," terang Wamendag.

Dalam peluang bisnis ini satu hal yang pasti menjadi keniscayaan adalah connectivity, logistik, distribusi, menjadi semakin esensial.

“Bidang-bidang ini merupakan permintaan derivatif dalam ekonomi Indonesia. Pertumbuhan menuntut kebutuhan tinggi di bidang infrastruktur dan ini adalah peluang,” pungkas Wamendag.

(es/es)

00.07 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger